Bagaimana tidak? mantra pelet tingkat tinggi dari Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa pemerintahan Syailendra. Pada masa itu, belum ada teknologi canggih yang berkembang di dunia, baik dari segi pembuatan relief, pengangkutan material, hingga penyusunan yang mencapai tinggi 10 lantai. Candi Borobudur adalah candi terbesar kedua di dunia setelah Angkor Wat di Thailand. Bisa dibayangkan, bagaimana peninggalan sejarah semegah ini dibangun ketika manusia belum mengenal alat teknologi?
Struktur dasar Candi Borobudur adalah punden berundak, dengan enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terletak di tengah dan seakan “memahkotai” bangunan ini. Di sekelilingnya berbaris melingkar 72 stupa berlubang yang masing-masing berisi arca Buddha.
Meskipun banyak data yang berbicara dari sisi sejarah dan desain candi ini, namun tidak banyak yang berhasil mengungkap misteri Candi Borobudur. Seperti, siapa arsitek utama Candi Borobudur? Berapa orang yang dipekerjakan? Dari mana saja material batu untuk membangun candi diperoleh? Bagaimana memotong dan membentuk batu mentah menjadi stupa dan arca? Teknik apa yang digunakan hingga bangunan tanpa perekat itu bisa tahan cuaca bahkan gempa selama berabad-abad? Serta masih banyak misteri lain yang belum terjawab.
Seorang dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Fahmi Basya pernah mengadakan penelitian terkait hal ini. Dengan metode penelitian yang sama sekali baru, dia menyimpulkan bahwa Borobudur dibangun oleh Nabi Sulaiman. Menurutnya, Candi Borobudur memiliki hubungan erat dengan Ratu Boko, atau dikenal dengan Ratu Balqis dalam Islam. Patung Buddha yang menghiasi candi ini sebenarnya adalah patung bidara surga dengan Nabi Sulaiman sebagai modelnya. Masih menurut dosen ini, Sulaiman adalah satu-satunya Nabi dengan nama depan “SU”, nama yang sangat lazim untuk pria Jawa.
Sementara itu, menurut arkeolog Barat Edward Leedskalnin yang sedikit “nyentrik”, candi Borobudur dibangun dengan konsep block and tackle, yakni sistem pemindahan material berat menggunakan alat bantu sejenis pengerek. Ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur dibangun oleh sekelompok alien. Bahkan, tidak jarang yang mempercayai bahwa candi ini dibangun orang dengan bantuan jin, sebagaimana Prambanan dan Tangkubanperahu.
Sampai sekarang misteri Borobudur belum terungkap. Yang jelas, banyak paranormal Indonesia yang menyerukan untuk lebih menghormati kesakralan candi ini. Spiritualis-spiritualis tersebut mencontohkan dengan ruwatan berupa doa bersama, tabur kembang mawar, dan menyapu stupa dengan sapu lidi untuk mengusir sengkala.
Dapatkan Sample GRATIS Produk sponsor di bawah ini, KLIK dan lihat caranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.